Harga Emas Melonjak, Ini Penyebabnya

Jakarta -Hari ini, harga emas mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Di dalam negeri, harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik sampai Rp 7.000 per gram.

Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Selasa (2/12/2014), harga emas Antam tercatat Rp 523.000 per gram. Naik dibandingkan perdagangan kemarin yang berada di posisi Rp 516.000 per gram. Harga buyback emas Logam Mulia Antam juga naik dari Rp 450.000 per gram menjadi Rp 474.000 per gram.

Bambang Widjanarko, Manajer Pemasaran PT Logam Mulia, mengatakan bahwa kenaikan ini mengikuti harga emas dunia yang juga terdongrak. Saat ini, harga emas dunia sudah kembali menyentuh kisaran US$ 1.200/troy ons.

“Beberapa waktu lalu sempat melemah di level US$ 1.140/troy ons. Lalu pasar Amerika Serikat libur karena perayaan Thanksgiving, dan setelah dibuka harga emas melompat,” jelas Bambang kepada detikFinance, Selasa (2/12/2014).

Pelaku pasar komoditas, lanjut Bambang, juga melihat ada sentimen positif dari India. Pemerintah India telah memberlakukan pelonggaran untuk impor emas.

Di India, sebelumnya jika ingin mengimpor harus mengekspor 20% dari yang sudah diimpor sebelumnya. “Misalnya kemarin saya impor 100 kg emas. Kalau saya ingin mengimpor lagi, maka saya harus ekspor 20 kg emas dulu,” tutur Bambang.

Namun, tambah Bambang, kini aturan tersebut sudah dihapus dan diganti dengan pemberian kuota (batasan) impor emas. Pelaku pasar menilai kebijakan ini sebagai sentimen positif karena diperkirakan permintaan emas dari India akan meningkat.

“Ini jadi sentimen positif di pasar, ekspektasi market begitu. Kalau perkiraan itu benar-benar terjadi, maka harga emas akan tetap tinggi karena permintaan di India meningkat,” papar Bambang.

Namun, Bambang juga menggarisbawahi bahwa ada kemungkinan pelaku pasar melakukan aksi ambil untung (profit taking). Ini tentu bisa menghentikan tren kenaikan harga emas.

“Menurut saya, harga yang sekarang sudah cukup sehat. Harga US$ 1.200/troy ons sudah mencerminkan fundamental. Namun biasanya kalau harga naik ada yang profit taking,” terangnya.

(hds/hds)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*