Harga Emas Masih Tertekan di Kamis Pagi


shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam berjangka di hari Kamis(4/6), harga emas dan perak diperdagangkan lebih rendah dengan melanjutkan penurunan di sesi sebelumnya, ketika permintaan dollar AS mengalami peningkatan.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman Agustus telah diperdagangkan lebih rendah dengan mencatat penurunan sebesar 0.06% di level $1.184.20 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak pagi ini, harga emas telah terpantau bergerak menyentuh level $1.181.90 untuk sesi terendah harian dan level $1.186.30 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Juli telah diperdagangkan lebih rendah 0.07% di level $16.468 per troy ounce. Pergerakan harga perak sejak pagi ini terlihat bergerak menyentuh level $16.380 untuk sesi terendah harian dan level $16.505 untuk sesi tertinggi harian.

Harga emas terlihat melanjutkan penurunan sejak sesi sebelumnya, setelah dirilisnya serangkaian laporan ekonomi AS tadi malam. Pada laporan ekonomi Amerika tersebut terlihat telah mendorong dollar AS mengalami penguatan sehingga menekan harga logam berjangka mengalami penurunan, mengingat pergerakan keduanya cenderung berlawan satu sama lain. Laporan ekonomi AS telah diawali dengan sebuah laporan ADP Non-Farm Payrolls AS yang menyebutkan bahwa jumlah lapangan pekerjaan Amerika telah bertambah sebanyak 201K di bulan Mei, dari sebelumnya naik sebanyak 165K di bulan April.

Laporan pasar tenaga kerja AS tersebut telah sempat menekan harga emas untuk alami pelemahan, namun selang 15 menit kemudian, tekanan lain yang mendorong harga logam berjangka kembali jatuh setelah sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Analis Ekonomi menyebutkan bahwa defisit neraca perdagangan AS telah menyempit, yang disesuaikan secara musiman menjadi -40.9B di bulan April, dari -50.6B di bulan Maret. Pada laporan resmi lainnya yang dirilis oleh Institute for Supply Management menyatakan bahawa PMI Non-Manufaktur AS telah alami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 55.7 di bulan Mei, dari 57.8 di bulan April.

Tekanan lain yang juga menekan harga logam berjangka untuk ditutup menurunan di sesi sebelumnya adalah dissat sebuah laporan resmi dari Federal Reserve mengatakan bahwa ekonomi AS telah mengalami ekspansi selama dua bulan lalu, meski sektor manufaktur di beberapa wilayah terlihat terpukul akibat penguatan dollar dan penurunan investasi energi. Berdasarkan hasil Beige Book yang dirilis dini hari tadi, terdapat sebanyak 4 wilayah dari 12 daerah dilaporkan bahwa pertumbuhan tengah melaju “moderate”, dan tiga wilayah lainnya telah mengalami ekspansi dengan laju pertumbuhan yang “modest” pada periode bulan April hingga Mei 2015. Akan tetapi, di wilayah Dallas pertumbuhan memperlihatkan beragam hasil namun cenderung menurun.

Sementara itu masih di wilayah Amerika, pergerakan harga logam berjangka nantinya akan kembali di uji kembali disaat pasar akan dihadapkan dengan sebuah laporan klaim pengangguran Amerika pada pukul 19.30 waktu Jakarta. Sejalan dengan laporan tersebut, apabila angka klaim pengangguran mengalami kenaikan maka harga emas berpotensi melemah. Namun apabila angka klaim pengangguran AS mengalami penurunan, maka harga emas berjangka berpotensi alami penguatan. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*