Harga Emas Masih Tertahan, Tunggu Data Ekonomi AS

Harga emas dunia terpantau mengalami penurunan mingguan untuk ketiga kalinya, hari ini (4/4). Penurunan harga emas terjadi sebelum dirilisnya data tenaga kerja AS pada hari ini. Pelaku pasar memprediksi, tenaga kerja AS akan mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam empat bulan terakhir. Kondisi ini akan mendukung kebijakan pengurangan stimulus oleh bank sentral AS.

Pada pukul 14.24 waktu Singapura, harga emas diperdagangkan di level US$ 1.287,34 per troy ounce. Dan kemarin yang ditransaksikan di posisi US$ 1.286,70 per troy ounce.

Jika ditotal, harga emas sudah turun 0,6% pada pekan ini setelah melorot ke posisi US$ 1.277,79 per troy ounce pada 1 April lalu.

Transaksi emas tidak begitu ramai karena investor akan menunggu data ekonomi AS untuk melihat arah emas ke depannya. Dimana pertemuan the Fed selanjutnya diprediksi akan memutuskan untuk menurunkan kembali stimulus senilai US$ 10 miliar, seperti yang dilakukan pada tiga pertemuan sebelumnya. Pada hasil pertemuan The Fed terakhir, sisa stimulus untuk pembelian aset diputuskan sebesar US$ 55 miliar.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk bulan Juni naik 0,2% menjadi US$ 1.287,60 per troy ounce di Comex, New York

Peluang penurunan harga emas untuk malam hari ini dinilai masih mungkin akan berlanjut. Menunggu rilis data ekonomi AS Dari sisi teknikal, posisi indikator RSI saat ini naik ke posisi 52.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*