Harga emas masih disetir dollar AS

JAKARTA. Harga emas masih lemas pada perdagangan hari ini. Analis menilai, minimnya sentimen menyebabkan harga emas tak bergerak dari tren bearish.

Mengutip Bloomberg Senin (26/1) pukul 16.05 WIB, hargas emas pada kontrak pengiriman bulan Februari 2015 di Commodity Exchange turun 0,5% ke level US$ 1.286 per ons troi dari penutupan hari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir harga emas masih melesat 0,8%.

Kemarin, Yunani memenangkan partai Syriza yang anti pengetatan anggaran. Dikhawatirkan, pemerintahan baru Yunani akan menentang program pengetatan anggaran, padahal ini merupakan syarat pengucuran utang untuk restrukturisasi.

Menurut Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures, saat ini belum ada sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga emas, termasuk kekhawatiran pasar terhadap hasil pemilu Yunani. Dia mengakui, hasil pemilu meningkatkan ketidakpastian terhadap keadaan di Eropa.

Secara teori, ketika ketidakpastian ekonomi meningkat, investor cenderung mencari safe haven seperti emas untuk melindungi aset. Namun, harga emas masih terpuruk saat ini.

Faisyal menduga, penguatan dollar Amerika Serikat (AS) masih menyetir harga emas dunia. Semakin kuat dollar, emas semakin tak dilirik karena harganya menjadi lebih mahal.

Apalagi sepanjang pekan ini banyak data penting ekonomi Amerika Serikat yang akan rilis. Investor juga akan menunggu hasil pertemuan FOMC bank sentral AS Federal Reserve, akhir pekan nantiĀ untuk mencari petunjuk mengenai potensi kenaikan suku bunga AS.

Editor: Sanny Cicilia


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*