Harga Emas Masih 'Betah' Naik Terus, Ini Penyebabnya

Jakarta -Harga emas masih melanjutkan tren kenaikannya. Di dalam negeri, harga emas milik Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini naik sampai Rp 4.000/gram menjadi Rp 564.000/gram.

Mengutip Reuters, Rabu (21/1/2015), harga emas dunia saat ini masih dalam level tinggi dan nyaris menyentuh kisaran US$ 1.300/troy ons. Harga emas di pasar komoditas Comex tercatat di US$ 1.291/troy ons.

Kenaikan harga emas tidak lepas dari masih maraknya sentimen negatif di pasar modal. Paling baru adalah kecemasan soal ekonomi global tahun ini, yang diperkirakan masih suram. Ini terlihat dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2015 dari 3,8% menjadi 3,5%.

Pasar juga sedang harap-harap cemas menanti perkembangan di Eropa, khususnya Yunani. Tidak lama lagi, Yunani akan melaksanakan pemilu. Bila partai Syriza menang, ada kemungkinan Negeri Dewa-Dewi akan keluar dari Uni Eropa.

“Bulan ini sepertinya menjadi bulannya emas. Apalagi setelah kebijakan bank sentral Swiss yang sangat mengejutkan pelaku pasar,” kata James Gardiner, analis di MKS Group seperti diansir Reuters.

Sepanjang Januari 2015, harga emas telah naik lebih dari 6% setelah dua bulan sebelumnya cenderung menurun. Pasalnya, saat ini investor tengah ‘berburu’ emas yang dipandang sebagai aset aman (safe haven). Kenaikan permintaan membuat harganya melonjak.

“Harga emas masih berpeluang naik lagi. Melihat situasi pasar yang masih penuh ketidakpastian, investor merasa wajib memiliki emas sebagai salah satu portofolio mereka,” sebut riset HSBC.

(hds/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*