Harga Emas Ditengah Krisis Ukraina dan Jatuhnya Impor Emas Tiongkok

shadow

Gold Bullion - Lukman Hqeem - Financeroll 2014

Harga emas dalam perdagangan minggu terakhir bulan April ini kembali melejit dipicu memanasnya konflik di Ukraina dan kenaikan permintaan India. Sementara itu permintaan Emas Tiongkok mengalami penurunan.

Financeroll – Ukraina memanas kembali, investor ramai kembali melirik emas dan membuat kenaikan harga emas tak terelakan membentuk kenaikan terpanjangnya dalam sebulan ini ditengah memuncaknya suhu geopolitik di Ukraina. Para manajer investasi telah menaikkan posisi beli mereka dalam sepekan hingga 22 April kemarin, membalik penurunan empat minggu sebelumnya yang telah tercatat sebagai koreksi terpanjang dalam tahun ini. Harga emas yang terus naik dalam tiga hari perdagangan sesudahnya, mampu mencatat prestasi sebagai kenaikan awal tahun yang baik sejak 2006.

Harga emas batangan mencapai yang paling mahal setelah Rusia menduduki Crimea bulan lalu, kemudian harga emas beringsut turun hampir 9 persen setelah tanda-tanda perdamaian akan menjadi nyata. Aksi penyanderaan yang terjadi pada minggu lalu menjadi pendorong kenaikan permintaan akan safe haven setelah pihak Uni Eropa, 28 negara anggotanya sedang mempersiapkan sanksi baru ke Rusia.

Perdagangan emas akan terasa maju mundur dengan situasi terkini, krisis Ukraina memang mendorong harga emas bisa melejit lebih lanjut, namun ditengah baying-bayang pertemuan Bank Sentral AS yang diperkirakan akan memangkas besaran dana pembelian Obligasi akan memerlukan kesabaran bagi yang berharap dan optimis harga emas bisa naik lebih tinggi lagi.

Harga emas dalam perdangan komoditi berjangka minggu lalu mengalami kenaikan 0.5% mencapai harga $1,300.80 per ons, sementara indek komoditi milik Standard & Poor Indek spot GSCI yang mengukur 24 komoditi telah bergerak turun 0.5 persen. Indek MSCI turun 0.2 persen. Harga emas batangan diperdagangkan di harga $1,301.80.

Posisi beli yang dilakukan oleh investor mengalami kenaikan sebesar 0.5 persen ke 90,572 kontrak berjangka dan option hingga 22 April, untuk pertama kalinya kenaikan ini terjadi sejak 18 Maret silam demikian data yang dilansir oleh U.S. Commodity Futures Trading Commission.

Harga emas naik sebesar 8.3 persen di tahun 2014 ini, berbalik menguat dari kejatuhan pasar sebesar 28 persen di tahun lalu yang menjadi prosentase penurunan terbesar sejak 1981. Kondisi iklim yang sangat ekstrim di Amerika Serikat yang menggangu pemulihan dan pertumbuhan ekonomi AS dianggap menjadi sentiment yang menggangu pasar, namun demikian naiknya krisis geopolitik di Ukraina pada akhir pekan ini membuat pasar menguat kembali. Presiden Rusia mengingatkan Ukraina untuk tidak melakukan tindakan ofensif bagi para pejuang separatis yang telah menewaskan 15 pejuang.

Bagi sebagian besar pasar, saat ini memang sulit memperkirakan arah gerak harga Emas, dua hingga empat pekan terakhir ini nampak sekali pergerakannya harga emas seringkali mengecoh pasar. Kepala Barrick Gold Corp. Peter Munk menyatakan saat ini sangat sulit membuat perkiraan yang akurat dalam memperkirakan harga emas, pernyataan-pernyataan baik dari Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen dan pendahulunya Ben S Bernanke sangat bias.

Pihak Goldman Sachs Group Inc. tidak memperkirakan kenaikan emas terkini, bagi mereka perekonomian AS yang melamban diawal tahun ini merupakan hal yang bersifat “sementara” dan diperkirakan akan segera menguat kembali. Hal ini akan membuat kecenderungan penurunan harga emas lebih mudah terjadi. Setidaknya mereka memperkirakan harga emas bisa kembali ke $1,050 dalam setahun ini, Barclays Plc dan ABN Amro juga memperkirakan bahwa harga emas diperkirakan akan melemah.

Data terkini AS menyatakan bahwa kepercayaan konsumen AS memang mengalami kenaikan dibulan April ini bahkan mencapai yang paling tinggi dalam sembilan bilan ini. Permintaan produksi AS juga naik dibulan Maret, terbesar sejak November silam. Data-data ekonomi ini memperjuat spekulasi bahwa pada pertemuan bank sentral AS yang akan berlansung dalam minggu ini akan memangkas kembali besaran dana untuk belanja obligasi. Bulan Maret lalu, The Fed telah memangkas 10 Milyar Dolar AS menjadi 55 Milyar Dolar AS. Pemangkasan anggaran ini akan membuat harga emas terpukul kembali tentunya. Dibandingkan masalah Geopolitik Ukraina, sentiment domestic AS sangat kental dan diyakini tetap membawa aura bearish.

Pada Desember 2008 hingga Juni 2011, harga emas melonjak 70 persen setelah The Fed memutuskan membeli kembali obligasi dan memangkas suku bunga hingga mencapai rekor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi AS kembali. Akibanya Dolar AS melemah dan Emas seperti mendapat bahan bakar untuk kencang melaju.

Pada minggu ini, harga emas kembali melejit dengan pelemahan yang terjadi di Dolar AS. Harga emas mendekati ke harga tertinggi dalam sepekan, siap mencetak kinerja bulanan yang positif untuk ketiga kalinya dalam empat bulan terakhir ini. Kondisi Ukraina yang memanas kembali dianggap menjadi sentiment positif bagi kenaikan harga emas lebih lanjut. AS dan Uni Eropa memang tengah merancang sanksi baru bagi Rusia, termasuk bagi perusahaan dan perorangan yang dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Emas batangan berbalik menguat dari posisi terjatuh hingga posisi termurahnya dalam tiga decade ini dengan naik 8.5 % pada tahun ini, konflik Rusia dan Ukraina menjadi sumber kenaikan ini. Isu Ukraina menjadi pusat perhatian pasar saat ini. Belum adanya tanda-tanda penyelesaian krisis ini membuat pasar cukup berani memperkirakan kenaikan masih akan terjadi.

Harga emas batangan dan kontrak emas di pasar berjangka mengalami kenaikan, meskipun volume perdagangan masih 39 persen lebih rendah daripada rata-rata volume perdagangan dalam 100 hari terakhir ini. Harga emas di bursa London naik 1.5 persen di bulan ini setelah bulan Maret anjlok 3.2 persen. Jatuhnya harga emas di 2013 sebesar 28 persen dipicu spekulasi bahwa the Fed akan mengurangi kebijakan stimulusnya setelah ekonomi AS pelan-pelan menunjukkan pemulihan. The Fed akan mengadakan pertemuan pada April 29-30, dimana diperkirakan akan memangkas kembali besaran anggaran belanja obligasi sebesar $10 milyar menjadi tinggal $45 milyar.

Impor emas Tiongkok dari Hong Kong pada bulan Maret mengalami penurunan  setelah harga emas di pasar local jatuh dibawah harga internasional sebagaimana di bursa London. Jatuhnya harga emas local ini terjadi untuk yang pertama kalinya sejak beberapa tahun ini. Angka impor bulan Maret hanya 80.6 metrik ton, turun dari sebelumnya yang bisa mencapai 111.4 metrik ton pada Februari dan 130 metrik ton pada tahun lalu. Sebaliknya ekspor emas dari Tiongkok ke Hong Kong naik 25.3 ton pada bulan Maret ini, dari bulan sebelumnya yang hanya 15.8 ton.

Emas batangan di bursa emas Shanghai diperdagangkan lebih murah $1.02 per ons dibawah harga bursa Londo dibulan Maret. Untuk pertama kalinya semenjak September 2012. Melemahnya permintaan emas dari Tiongkok dianggap memberikan dampak jatuhnya harga emas di pasar dengan turun sebesar harga 3.2 percent pada bulan lalu.

Tiongkok memang mengungguli India sebagai konsumen terbesar Emas pada tahun lalu saat harga emas turun tajam. World Gold Council memperkirakan bahwa Tiongkok mengkonsumsi tak kurang dari 1,066 Ton emas dalam bentuk batangan, koin dan perhiasan, mengalami kenaikan 32 persen dari tahun sebelumnya. Konsumsi yang dilakukan oleh Tiongkok membuat pasar lebih peka sehingga kenaikan harga berlangsung cepat. Harga Emas batangan misalnya, mengalami kenaikan sebesar 8.1 persen di 2014 ini, sebagai implikasi kenaikan konsumsi di Asia ditengah kisruh di negara-negara berkembang. Sinyalemen membaiknya ekonomi AS disisi lain akan menjadi baying-bayang kenaikan harga saat ini.

Di pasar London, harga emas batangan mencapai $1,3030.60 per on, sebaliknya di Bursa Emas Shanghai, emas batangan 99 karat mengalami penurunan harga 1.9 persen di bulan Maret ini. Ini juga menjadi catatan penurunan harga untuk pertama kalinya sejak tiga bulan terakhir. Para pembeli emas di Tiongkok setidaknya membeli 105.8 ton emas di bulan Maret, termasuk scrap, menurun dari bulan sebelumnya yang bisa mencapai 127.2 ton dan dari tahun lalu yang bisa mencapai 223.5 ton.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*