Harga Emas Dibayangi Tekanan, Pasar Nantikan Data AS

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Selasa(15/3), harga emas dan perak terpantau alami penurunan dengan diperdagangkan lebih rendah setelah Bank Sentral Australia dan Jepang menyatakan adanya peluang bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan mereka demi menyelamatkan ekonomi mereka.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka kontrak bulan April terpantau turun 0.75% dengan diperdagangkan pada level $1.235.70  per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka kontrak bulan Maret terpantau turun 0.79% dengan diperdagangkan pada level n$15.395 per troy ounce.

Harga komoditas logam terpantau dibayangi tekanan setelah dirilisnya serangkaian laporan kebijakan Bank Sentral Australia dan Jepang hari ini. Pagi tadi, Bank Sentral Australia menyerukan bahwa saat ini kebijakan bank sentral memiliki ruang gerak untuk melakukan pelonggaran apabila terjadinya hambatan atau rendahnya pertumbuhan inflasi di Australia.

Pertumbuhan ekonomi domestik telah diperkirakan akan melaju dengan kecepatan yang “moderate” di awal tahun 2016, meski berdasarkan data yang tersedia saat ini memperlihatkan arah pertumbuhan masih berada di bawah pertumbuhan rata – rata kuartalan yang berakhir pada bulan Desember 2015.

Lain hal nya dengan apa yang diutarakan oleh Bank Sentral Jepang yang mana telah memutuskan untuk tetap pertahankan kebijakan moneter tanpa perubahan, namun ancaman pertumbuhan ekonomi dan inflasi muncul dari tanda – tanda ketidakpastian ekonomi global sehingga mampu mendorong stimulus tambahan.

Enam minggu pasca Bank Sentral Jepang merubah kebijakan dengan suku bunga negatif di wilayah negatif, bank sentral merekomendasikan untuk melanjutkan penurunan suku bunga yang termasuk perluasan cadangan persediaan uang menjadi $90 milyar.

Gubernur Bank Sentral Jepang, Haruhiko Kuroda menyebutkan bahwa ekonomi Jepang saat ini terus melanjutkan pemulihan ekonom dengan kecepatan yang “moderate” meski masih terdapat beberapa penurunan aktifias ekspor dan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

Sementara itu beranjak memasuki perdagangan sore hingga malam ini, perhatian pasar pada hari ini tengah tertuju kepada serangkaian laporan fundamental ekonomi Amerika nanti malam yang mana dapat memicu gejolak pergeseran harga pasar. Laporan tersebut meliputi sebuah data penjualan ritel, inflasi produsen, index manufaktur New York dan diakhiri dengan data cadangan investasi serta index pasar properti. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*