Harga Emas di Kuartal Kedua Cenderung Melemah

Harga emas diperkirakan berada pada level lemah dalam tiga bulan ke depan akibat faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kurangnya momentum. Biasanya kuartal kedua  adalah waktu yang tepat untuk membeli emas. Namun di tahun ini para pedagang bisa lebih sensitif terhadap peningkatan kelemahan harga emas dalam tiga bulan ke depan.

Setelah krisis harga di tahun 2013, pasar emas langsung memulai tahun ini dengan catatan harga yang relatif kuat. Pada satu titik selama kuartal pertama, harga emas berjangka menunjukkan kenaikan lebih dari 14 persen, karena harga awal tahun berada di posisi USD 1.204,50 per ounce dan mencapai tingkat selama tujuh bulan terakhir di posisi USD 1.379 per ounce.

Aksi jual yang terjadi tahun lalu juga akan membebani sentimen investor. Dalam waktu kurang dari dua minggu, akan ada periode yang tidak biasa untuk pasar emas. Pada tanggal 15 April 2013, harga logam berwarna kuning itu mencatat penurunan harian terbesar dalam 30 tahun terakhir hingga lebih dari 8,5 persen dari USD 1.487,40 per ounce menjadi USD 1.360,60.

faktor-faktor yang menyebabkan aksi jual tajam di tahun lalu adalah adanya kekhawatiran bahwa Siprus harus menjual cadangan emas untuk mendukung ekonominya yang goyah, meningkatnya perkiraan penurunan stimulus Federal Reserve (The Fed), pergeseran sentimen dari Goldman Sachs, dan pengenalan peraturan pembatasan impor emas di India.

Meskipun harga  emas diprediksi menurun selama beberapa bulan ke depan,  hal terpenting diharapkan naiknya permintaan untuk logam fisik, yang selama setahun terakhir terus mendominasi pasar karena harganya yang turun. Karena dari laporan yang ada, permintaan telah menurun drastis selama beberapa bulan terakhir karena harga naik dari posisi terendah tahun lalu.

 

Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-kitco
Editor : Jul Allens
image : wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*