Harga Emas dan Perak Tenggelam Jelang Pernyataan Yellen


shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam mulia di hari Selasa(2/12), harga emas dan perak lanjutkan penurunan dengan diperdagangkan lebih rendah ketika dolar AS terpantau menguat menjelang pernyataan Gubernur Bank Sentral AS malam ini.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Februari telah diperdagangkan lebih rendah 1.84% di level $1.195.10 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak perdagangan di sesi Asia, harga emas terpantau menyentuh level $1.192.40 untuk sesi terendah harian dan level 1.212.50 untuk sesi tertinggi harian.

Pada perak berjangka pengiriman Maret juga terpantau diperdagangkan lebih rendah 2.97% di level $16.197 per troy ounce, dengan terpantau menyentuh level $16.133 untuk sesi terendah harian dan level $16.533 untuk sesi tertinggi harian.

Di sesi sebelumnya, harga emas telah mengalami lonjakan ke atas ketika melemahnya greenback akibat terjadinya penurunan pada aktifitas manufaktur di wilayah AS, sedangkan Jepang telah memangkas credit ratings mereka sehingga mendorong harga logam mulia.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Institute for Supply Management menyatakan bahwa PMI Manufaktur AS telah mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 58.7 di bulan November.

Faktor lain yang mendukung melemahnya dolar AS setelah terjadinya penguatan pada pemulihan ekonomi Inggris. Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Markit telah menyatakan bahwa PMI Manufaktur Inggris mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 53.5 di bulan November.

Sementara itu, perhatian pasar hari ini tengah tertuju kepada komentar dari Presiden Bank Sentral AS Janet Yellen, yang dijadwalkan akan dirilis pukul 20.30 waktu Jakarta.

Pergerakan bagi harga emas maupun perak memiliki peluang untuk menghapus kerugian yang dibukukan malam ini apabila komentar yang disampaikan oleh Gubernur The Fed bersifat “dovish”, namun sebaliknya apabila pernyataan tersebut bersifat “hawkish” maka peluang pelemahan bagi harga logam bisa terjadi, mengingat komentar “hawkish” lebih menekan kepada sebuah pertumbuhan ekonomi yang sehat dan justru akan mendorong mata uang bergerak menguat.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*