Harga Emas dan Perak Kembali Tertekan di Sesi Pagi


shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam mulia di hari Kamis(15/1), harga emas dan perak terpantau alami penurunan dengan diperdagangkan lebih rendah, setelah alami rally kuat di sesi sebelumnya akibat terjadinya penurunan pada penjualan ritel di wilayah AS.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman Februari telah diperdagangkan lebih rendah 0.47% di level $1.228.70 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Pergerakan harga emas hari ini terpantau menyentuh level $1.227.30 untuk sesi terendah harian dan level $1.232.40 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Maret juga diperdagangkan lebih rendah, dengan terpantau turun sebesar 1.27% di level $16.773 per troy ounce dengan terpantau bergerak menyentuh level $16.765 untuk sesi terendah harian dan level $16.908 untuk sesi tertinggi harian.

Penurunan harga logam pada pagi hari ini sebenarnya masih berada di wilayah yang aman, karena melemahnya pertumbuhan lapangan pekerjaan AS pada pekan lalu telah berhasil mendorong harga emas untuk mencatat kenaikan yang solid.

Meski demikian, kenaikan harga emas tidak hanya didukung oleh melemahnya pertumbuhan lapangan pekerjaan AS melainkan didorong juga oleh penurunan pada penjualan ritel AS di bulan Desember.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Sensus telah memperlihatkan kepada pasar bahwa penjualan ritel di wilayah AS mengalami penurunan sebesar 0.9% di bulan Desember, dimana hasil tersebut diluar perkiraan pasar.

Memburuknya hasil penjualan ritel AS tersebut, seketika telah menekan dolar AS untuk alami pelemahan kuat terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya dan justru memberikan peluang bagi harga logam mengalami penguatan, mengingat pergerakan baik harga emas dan perak cenderung berlawanan terhadap greenback.

Akan tetapi, ketika dirilisnya laporan resmi beige book oleh Federal Reserve pada dini hari tadi telah kembali menekan harga emas untuk alami pelemahan, melainkan mendukung dolar AS mengalami rebound.

Dalam sebuah laporan dari seluruh Federal Reserve di wilayah AS, telah memperlihatkan bahwa aktifitas ekonomi masih lanjutkan ekspansi pada periode pertengahan November hingga akhir Desember tahun 2014 lalu, dimana sebagian besar wilayah telah melaju “modest” hingga “moderate” pada pertumbuhannya.

Pertumbuhan ekonomi tersebut telah didukung oleh meningkatnya belanja konsumen hampir di seluruh wilayah AS, aktifitas manufaktur yang mengalami ekspansi dan kondisi pasar perumahan yang alami kenaikan secara perlahan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*