Harga Emas dan Perak Bergerak Beragam Jelang FOMC


shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam mulia di hari Rabu(29/10), harga emas terpantau semakin tertekan dengan diperdagangkan lebih rendah, ketika perak berjangka tengah berayun diantara keuntungan dan kerugian.

Selama berlangsungnya perdagangan di sesi AS, emas berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih rendah 0.37% di level $1.224.80 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak perdagangan di sesi Asia, harga emas terpantau menyentuh level $1.221.00 untuk sesi terendah harian dan level $1.230.30 untuk sesi tertinggi harian.

Pada perak berjangka pengiriman Desember juga terpantau diperdagangkan lebih tinggi  0.01% di level $17.228 per troy ounce, dengan menyentuh level $17.127 untuk sesi terendah harian dan level $17.267 untuk sesi tertinggi harian.

Perhatian pasar hari ini tengah berfokus kepada hasil pernyataan Bank Sentral AS yang dijadwalkan akan dirilis pukul 01.00 waktu Jakarta, dimana sebagian besar pasar merasa yakin bahwa The Fed akan segera memutuskan untuk menghapus program Pelonggaran Kuantitatif di bulan Oktober.

Pasar diperkirakan akan mengalami gejolak ketika diumumkannya hasil keputusan dari Bank Sentral AS tersebut, ketika pergerakan harga emas sejak pagi hari ini terlihat ragu-ragu untuk bergerak ke atas sehingga mengirim para investor untuk beralih ke dalam pasar ekuitas dunia.

Di sesi sebelumnya, pergerakan harga emas telah mengalami fluktuasi ketika data ekonomi AS menunjukkan beragam hasil di bulan September. Pelemahan yang terjadi pada aktifitas manufaktur AS sempat memberikan dukungan bagi perdagangan logam berjangka pada awanya, dimana laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa durable goods orders di wilayah AS, termasuk untuk produk otomotif, pesawat, computer, dan mesin berat lainnya, telah mengalami penurunan sebesar 1.3% di bulan September, ketika alami penurunan sebesar 18.4% di bulan Agustus lalu.

Akan tetapi, rally yang dialami emas tersebut tidak bertahan cukup lama ketika laporan kepercayaan konsumen di wilayah AS mengalami lonjakan kenaikan dengan melampaui perkiraan pasar sehingga hal ini telah memberikan dukungan bagi dolar AS menguat.

Conference Board telah menyatakan bahwa kepercayaan konsumen AS mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman, menjadi 94.5 di bulan September, dari 86.0 di bulan Agustus.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*