Harga CPO Mingguan Anjlok 3 Persen Terganjal Pelemahan Minyak Mentah

Perdagangan komoditas CPO di bursa berjangka Malaysia pada hari Senin (26/12) ini libur memperingati hari Natal.

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada akhir perdagangan akhir pekan Jumat sore (23/12) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu pelemahan minyak mentah di sesi perdagangan Asia.

Harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan sesi Asia Jumat (23/12) di perdagangan Asia menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, membenamkan keuntungan di sesi sebelumnya tertekan pelemahan minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate turun 26 sen atau 0,49 persen, menjadi $ 52,69 per barel setelah menetap 46 sen, atau 0,9 persen, naik pada sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari turun 20 sen atau 0,36 persen, menjadi $ 54,85 per barel setelah mengakhiri sesi sebelumnya naik 59 sen, atau 1,1 persen.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Melemah Tertekan Profit Taking

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan harga kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -15 ringgit atau -0,5 persen dan diperdagangkan pada posisi 3.060 ringgit per ton.

Secara mingguan harga CPO anjlok -3,2 persen, sebagian besar tergerus pelemahan minyak mentah dan penguatan mata uang Ringgit.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah, yang jika bergerak positif akan menguatkan harga CPO. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit serta kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak Maret 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Resistance pada posisi 3.110 ringgit dan 3.160 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi pelemahan ada pada posisi 3.010 ringgit dan 2.960 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*