Harga CPO Diperkirakan Lemah Jika Pelemahan Dollar AS Berlanjut

Perdagangan komoditas CPO di bursa Malaysia pada hari Rabu (10/05) libur karena memperingati hari Waisak.

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia kontrak teraktif Juli 2017, pada perdagangan Selasa malam (09/05) berakhir naik. Kenaikan harga CPO terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak kedelai di AS.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia Juli 2017 menguat sebesar 29 ringgit atau 1,1 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.627 ringgit per ton.

Pada perdagangan mata uang hari ini, dollar AS melemah setelah Presiden Donald Trump memecat Direktur FBI.

Lihat : Apa Dampak Trump Pecat Direktur FBI?

Pelemahan dollar AS juga bisa terjadi jika malam ini data persediaan minyak mentah mingguan terealisir melemah, sehingga menguatkan harga minyak mentah. Kenaikan minyak mentah dapat mengangkat kurs komoditas, sehingga menekan dollar AS.

Jika pelemahan dollar AS terus berlanjut akan menguatkan mata uang Ringgit.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah jika penguatan mata uang Ringgit terealisir.

Harga CPO berjangka kontrak Juli 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.580 ringgit dan 2.530 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 2.680 ringgit dan 2.730 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*