Harga CPO 31 Januari Tertekan Penguatan Ringgit dan Pelemahan Minyak; Bulan Januari Merosot 4 Persen

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa malam (31/01) berakhir lemah. Penurunan harga CPO malam ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.

Pada malam ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,04% pada 4.4285.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Harga minyak mentah juga terus merosot tertekan peningkatan poduksi minyak mentah AS.

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak April 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -37 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 3.029 ringgit per ton.

Untuk bulan Januari, harga CPO merosot tajam -4,2 persen, sebagian besar tertekan penguatan ringgit, pelemahan minyak mentah, penurunan ekspor Indonesia dan pelemahan harga kedelai di AS.

Malam nanti akan dirilis data CB Consumer Confidence Januari yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah, kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak April 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.980 ringgit dan 2.930 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 3.080 ringgit dan 3.130 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*