Harga CPO 28 Maret Meningkat 1 Persen Terbantu Pelemahan Ringgit dan Kenaikan Minyak Mentah

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Selasa siang (28/03). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.

Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,12 persen pada 4.4187.

Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.

Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.  

Harga minyak mentah naik pada perdagangan di sesi Asia, Selasa (28/03), didukung oleh pelemahan dollar AS, namun minyak mentah terus terbebani oleh lonjakan produksi AS dan ketidakpastian mengenai apakah pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC cukup untuk menyeimbangkan pasar.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 21 sen atau 0,44 persen, menjadi $ 47,94 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak bulan, naik 16 sen atau 0,32 persen, menjadi $ 50,91 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Penurunan Dollar AS

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Juni 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 27 ringgit atau 1,0 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.722 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.

Harga CPO berjangka kontrak Juni 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Resistance pada posisi 2.770 ringgit dan 2.820 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.670 ringgit dan 2.620 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*