Harga CPO 25 Oktober Turun 1,8 Persen Tergerus Penguatan Ringgit dan Pelemahan Minyak

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa siang (25/10) terpantau lemah. Penurunan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.

Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,03% pada 4.1745.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Harga minyak mentah merosot pada perdagangan Selasa (25/10) di sesi Asia karena ketidaksepakatan dalam produsen OPEC pada siapa yang harus memotong berapa banyak pengurangan produksi yang direncanakan untuk menopang harga.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 7 sen atau 0,14 persen menjadi $ 50,45 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 51,33 per barel, turun 13 sen atau 0,25 persen dari penutupan terakhir mereka.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Lanjutkan Pelemahan

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Januari 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -50 ringgit atau -1,8 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.772 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit dan pelemahan minyak mentah. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak November 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.720 ringgit dan 2.670 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.820 ringgit dan 2.870 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*