Harga CPO 23 Mei Bergerak Lemah Tertekan Kekuatan Ringgit dan Lemahnya Minyak Mentah

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa siang (23/05) bergerak lemah. Penurunan harga CPO malam ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.

Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,16% pada 4.2975.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Harga minyak mentah sesi Asia juga melemah. Harga minyak mentah turun pada hari Selasa (23/05) di sesi Asia, setelah Presiden A.S. Donald Trump mengusulkan penjualan separuh cadangan minyak strategis negara tersebut dalam rencana anggarannya.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 51,00, turun 13 sen atau 0,25 persen. Harga minyak mentah berjangka Brent membalikkan kenaikan mereka dan berada di $ 53,71 per barel, turun 16 sen atau 0,30 persen, dari penutupan terakhir mereka.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun; AS Rencanakan Jual Cadangan Minyak Strategis

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak Agustus 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -9 ringgit atau -0,3 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.653 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit dan pelemahan minyak mentah.

Harga CPO berjangka kontrak Agustus 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.600 ringgit dan 2.550 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.700 ringgit dan 2.750 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*