Harga CPO 21 Oktober Turun Terganjal Pelemahan Minyak Mentah

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat siang (21/10) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu pelemahan minyak mentah di sesi perdagangan Asia.

Harga minyak mentah masih bergerak lemah pada sesi perdagangan Asia hari Jumat siang (21/10), terbebani oleh dolar yang lebih kuat, tetapi didukung oleh tanda-tanda pasar bahan bakar menyeimbangkan setelah dua tahun kelebihan pasokan.

Dolar AS naik ke level tertinggi sejak Maret terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Kamis, berpotensi menekan permintaan sebagai bahan bakar menjadi lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 50,51 per barel, turun 9 sen atau 0,18 persen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent turun 3 sen atau 0,06 persen, pada $ 51,35 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Lanjutkan Pelemahan

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Januari 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -16 ringgit atau -0,60 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.702 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah, yang jika terus melemah akan menekan harga CPO. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit serta kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak Desember 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.650 ringgit dan 2.600 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.750 ringgit dan 2.800 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*