Harga CPO 19 Oktober Turun Tipis Tertekan Penguatan Ringgit

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Rabu siang (19/10) terpantau lemah. Penurunan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS.

Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,06% pada 4.1897.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Januari 2017 yang merupakan kontrak paling aktif turun tipis sebesar -2 ringgit atau -0,07 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.712 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit. Namun pergerakan positif harga minyak mentah dan stabilnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dapat membantu kenaikan harga CPO hari ini.

Harga CPO berjangka kontrak Desember 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.760 ringgit dan 2.810 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi pelemahan ada pada posisi 2.660 ringgit dan 2.610 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*