Harga CPO 15 Desember Naik 1,6 Persen Terpicu Pelemahan Ringgit

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Kamis siang (15/12). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit.

Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,40 persen pada 4.4657.

Pelemahan Ringgit terjadi setelah dollar AS menguat dipicu keputusan The Fed menaikkan suku bunga AS dinihari tadi.

The Federal Open Market Committee (FOMC) mengangkat kisaran target dari 0,25 persen hingga 0,5 persen ke kisaran 0,5 persen hingga 0,75 persen. Tingkat dana overnight saat ini di 0,41 persen. FOMC juga memproyeksikan tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2017, dua atau tiga pada 2018 dan tiga di tahun 2019.

Lihat : The Fed AS Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Proyeksikan 3 Kenaikan di 2017

Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Februari 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 51 ringgit atau 1,6 persen dan diperdagangkan pada posisi 3.176 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit.

Harga CPO berjangka kontrak Februari 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 3.230 ringgit dan 3.280 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 3.130 ringgit dan 3.080 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*