Harga CPO 13 Desember Bergerak Turun Terganjal Pelemahan Minyak Mentah

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa siang (13/12) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu pelemahan minyak mentah di sesi perdagangan Asia.

Harga minyak mentah turun tipis pada perdagangan Selasa (13/12) di sesi Asia tertekan aksi profit taking. Namun kenaikan terhenti oleh sentimen bullish melonjaknya permintaan di Asia dan sebagai tanda-tanda penurunan produksi minyak mentah yang diselenggarakan oleh OPEC dan eksportir lainnya terwujud.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) minyak mentah turun 10 sen ke $ 52,73 per barel, dengan produsen AS tidak berpartisipasi dalam pengurangan produksi.

Harga minyak mentah berjangka internasional Brent diperdagangkan pada $ 55,67 per barel, hampir tidak berubah dari penutupan terakhir.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Tipis Terkena Profit Taking

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Februari 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -11 ringgit atau -0,4 persen dan diperdagangkan pada posisi 3.058 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah, yang jika terus melemah akan menekan harga CPO. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit serta kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak Februari 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 3.010 ringgit dan 2.960 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 3.110 ringgit dan 3.160 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*