Harga berlari, investor tahan diri

JAKARTA. Harga emas berjangka maupun emas batangan reli kencang setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), mempertahankan kebijakan suku bunga rendah. Pelaku pasar merespon negatif dan membuat harga emas melambung.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/6) pukul 16:30 WIB, harga kontrak emas pengiriman Agustus 2014 di Commodity Exchange menembus US$ 1.308,80 per ons troi, naik 2,11% dalam sehari. Sepekan terakhir, harga sudah naik 2,86%.

Hal serupa terjadi pada harga emas batangan Logam Mulia, PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Harga emas batangan satuan satu kilogram kemarin dibanderol di harga Rp 509.000 per gram, naik Rp 10.000 per gram atau setara 2,00% dalam sehari. Sepekan terakhir, harganya sudah naik 3,24%.

Analis komoditas dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim memperkirakan, kenaikan harga emas hanya sementara. Pemicu utamanya adalah pernyataan The Fed yang mempertahankan suku bunga rendah. Hal ini bertolak belakang dengan ekspektasi pasar yang menunggu pengumuman kenaikan suku bunga. Pernyataan dovish ini langsung merontokkan dollar AS dan mendorong harga emas. “Selain itu, konflik Irak memberikan sentimen positif bagi emas,” jelas Ibrahim.

Namun, ketegangan di Irak diperkirakan tidak berlangsung lama karena AS sudah campur tangan dan siap mendatangkan pasukan untuk menghadapi pemberontak di Irak. Begitu konflik mereda, harga emas akan kembali ke fundamentalnya.

Daru Wibisono, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, memprediksi, harga emas masih akan terus menguat hingga akhir tahun dengan catatan kekerasan di Irak terus terjadi. Ia bilang, harga emas juga terangkat karena kenaikan permintaan emas menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Posisi investor

Tapi, Daru menyarankan investor menahan emasnya jika harga masih di kisaran US$ 1.300 per ons troi. Namun, jika ingin menjual, cukup 50% saja dan sisanya hold. “Apabila harga melejit ke US$ 1.350 per ons troi, barulah lakukan aksi jual,” saran Daru.

Prediksi Daru,  harga emas bakal menguat di kisaran US$ 1.350-US$ 1.380 per ons troi di akhir tahun. Sedangkan, harga emas batangan di Rp 500.000-Rp 530.000 per gram. Dengan catatan, nilai tukar rupiah berada di kisaran 11.700-11.900 per dollar AS.

Ibrahim lebih menyarankan investor menahan diri (hold). Sebab, harga emas masih berpotensi melemah ke US$ 1.100 per ons troi dan harga emas batangan ke  Rp 423.000 per gram di akhir tahun, dengan asumsi nilai tukar rupiah 10.800 per dollar AS.
“Saat ini belum tepat bagi investor untuk membeli emas batangan. Investor dapat ambil posisi saat harga emas mendekati level rendah di US$ 1.100 atau US$ 1.200 per ons troi,” ungkap dia. Dengan kata lain, investor sebaiknya mengoleksi ketika harga emas batangan sudah turun di kisaran Rp 423.000 sampai Rp 446.000 per gram.

Sedangkan, bagi investor yang ingin membeli emas, Ibrahim merekomendasikan waktu pembelian setelah pemilihan umum presiden (Pilpres) 9 Juli 2014. Sebab, kemungkinan nilai tukar rupiah akan menguat setelah ada kepastian siapa presiden terpilih. Menguatnya rupiah ini dapat menekan harga emas sehingga investor bisa masuk di harga murah. 

Editor: Sofyan Nur Hidayat


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*