Harga Batubara Rotterdam ICE Naik 3 Persen Terpicu Penurunan Produksi AS

Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (11/01), harga batubara Rotterdam naik terpicu penurunan produksi batubara AS tahun 2016.

Data Administrasi Informasi Energi menunjukkan produksi batubara AS turun 17 persen dari 2015 menjadi 743 juta ton. Itulah tingkat produksi terendah sejak tahun 1978 dan penurunan lanjutan delapan tahun dari puncak produksi batubara pada tahun 2008.

“Produksi di semua wilayah batubara utama turun setidaknya 15%,” demikian laporan EIA. “Harga gas alam rendah, suhu panas dari normal selama 2015-16 dan musim dingin yang mengurangi permintaan listrik, pensiun dari beberapa generator berbahan bakar batubara, dan permintaan batubara internasional yang lebih rendah telah memberikan kontribusi untuk penurunan produksi batubara AS.”

Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Februari 2017 berada di posisi 80,65 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 2,50 dollar atau setara dengan 3,20 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan menurunnya harga minyak mentah. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Support pada posisi 80,15 dollar dan Support kedua di level 79,65 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 81,15 dollar dan 81,65 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*