Harga Batubara Rotterdam ICE Merosot Terpicu Proyeksi Peningkatan Produksi AS

Pada akhir perdagangan Kamis dinihari (09/02), harga batubara Rotterdam berakhir lemah terpicu perkiraan peningkatan produksi batubara AS tahun 2017.

Administrasi Informasi Energi (EIA) AS mengatakan akan menghasilkan lebih banyak batu bara tahun ini dibandingkan tahun 2016. Menurut EIA, sumber energi akan kembali ke beberapa bagian dari campuran pembangkit listrik karena harga gas alam diperkirakan akan meningkat.

Dalam jangka pendek, diperkirakan penggunaan batubara sektor tenaga listrik meningkat 6%. Tahun lalu, sektor tenaga listrik menyumbang sekitar 92% dari total konsumsi batubara US, dengan produksi sebesar 739.000.000 million short tons (MMst).

Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2017 merosot di posisi 79,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,70 dollar atau setara dengan -0,87 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Malam nanti akan dirilis data initial Jobless Claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan lanjutan pelemahan dollar AS. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 79,90 dollar dan Resistance kedua di level 80,40 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 78,90 dollar dan 78,40 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*