Pada akhir perdagangan Selasa dinihari (14/02), harga batubara Rotterdam berakhir lemah tertekan merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah turun sekitar 2 persen pada akhir perdagangan Selasa dinihari (14/02) karena tanda-tanda meningkatnya produksi minyak mentah AS terus membebani harga mengatasi laporan OPEC yang menunjukkan kepatuhan tinggi untuk kesepakatan bersejarah dalam pemotongan produksi.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun 93 sen, atau 1,7 persen, pada $ 52,93 per barel.
Harga minyak mentah berjangka patokan Brent turun $ 1,09, atau 1,9 persen, pada $ 55,61 per barel pada 14:34 ET (1934 GMT).
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun 2 Persen Terbebani Peningkatan Produksi AS
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2017 merosot di posisi 74,60 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -2,40 dollar atau setara dengan -3,12 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Malam nanti akan dicermati pidato ketua The Fed Janet Yellen yang diperkirakan dapat memberikan sentimen positif bagi ekonomi AS, yang akan dapat menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan penguatan dollar AS setelah Pidato Yellen malam nanti. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 74,10 dollar dan Resistance kedua di level 73,60 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 75,10 dollar dan 75,60 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind