Harga Batubara Rotterdam Akhir Pekan Turun; Mingguan Melonjak 8 Persen

Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (17/12), harga batubara Rotterdam berakhir merosot. Harga batubara turun mengabaikan kenaikan minyak mentah dan pelemahan dollar AS. Harga batubara lemah terganjal aksi profit taking menyusul meningkatnya produksi batubara Tiongkok.

Produksi batubara mentah Tiongkok adalah yang tertinggi tahun ini pada November karena kekurangan batubara mulai mereda, data resmi menunjukkan Kamis.

Produksi harian rata-rata mencapai 10,3 juta ton pada bulan November, naik 1,2 juta ton dari bulan Oktober dan melebihi 10 juta ton untuk pertama kalinya tahun ini, menurut Biro Statistik Nasional (NBS).

Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Januari 2017 merosot di posisi 82,05 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,65 dollar atau setara dengan -0,79 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Secara mingguan harga batubara rotterdam masih melonjak 8,39 persen, sebagian besar terdukung lonjakan harga minyak mentah dan meningkatnya permintaan Asia.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan potensi kenaikan harga minyak mentah dengan optimisme pemotongan produksi OPEC dan non OPEC. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 82,50 dollar dan Resistance kedua di level 83,00 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunann harga ada pada posisi 81,50 dollar dan 81,00 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*