Harga Batubara Rotterdam Akhir Pekan Merosot; Mingguan Anjlok Hampir 11 Persen

Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (19/11), harga batubara Rotterdam berakhir turun tergerus penguatan dollar AS.

Dolar AS berada di jalur selama dua minggu terbaik sejak 1988 terhadap yen, dan mencapai tertinggi sejak awal tahun 2003 terhadap sekeranjang mata uang, sebagai kemenangan Trump memicu pembicaraan tentang pemotongan pajak dan investasi baru dalam infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian AS.

Kenaikan dollar AS membuat harga batubara Rotterdam berdenominasi dollar AS menjadi mahal sehingga permintaan menjadi lemah.

Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember 2016 turun di posisi 79,65 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,75 dollar atau setara dengan -0,93 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Secara mingguan harga batubara terus anjlok -10,86 persen, sebagian besar tergerus penguatan dollar AS dan merosotnya harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 79,15 dollar dan Support kedua di level 78,65 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 80,15 dollar dan 80,65 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*