Hadapi Pekan Yang Berat, Mampukah IHSG Bangkit?

IHSG selama sepekan lalu (1-4 April) mengalami tekanan yang cukup kuat. Kurangnya perolehan suara partai pengusung capres Joko Widodo langsung berdampak pada jatuhnya indeks sebesar 0,85% dalam jangka waktu 1 pekan. IHSG pada akhirnya ditutup pada level 4.816 di penghujung pekan lalu.

Penurunan IHSG terjadi sangat signifikan pada hari kamis (10/4) atau sehari setelah pemilu legislatif. Pada kamis lalu, IHSG turun hingga 3,17% atau 156 poin dan membentuk gap di kisaran 4.829 hingga 4.906. nampaknya pelaku pasar lebih merespon sentimen politik daripada kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih kuat.

Sepekan terakhir, terpantau sektor properti mengalami penurunan paling tajam sebesar 6,56%. Bahkan di akhir pekan ketika sebagian besar indeks bergerak positif, indeks properti masih tunjukan pelemahan. sementara hingga akhir pekan lalu, indeks berbasis komoditas seperti agrikultur dan pertambangan mampu bukukan kinerja positif dengan peningkatan masing-masing sebesar 1,28% dan 2,54%.

Analis Vibiz Research mengemukakan bahwa pada perdagangan pekan ini (14-17 April) IHSG masih akan banyak dipengaruhi oleh sentimen politik mengenai pencalonan Jokowi di pilpres mendatang. Pngumuman mengenai calon wakil presiden bisa jadi kembali mewarnai pergerakan pasar sepanjang pekan ini. selain itu, kondisi global seperti pengumuman sejumlah data penting yang mempengaruhi pergerakan bursa regional juga patut diperhatikan pada perdagangan pekani ini.

IHSG sepanjang pekan lalu sempat keluar dari jalur penguatan. walaupun pada akhirnya IHSG kembali tunjukan pemulihan di akhir pekan, namun level indeks saat ini masih berada dalam kondisi yang rawan pelemahan. jika IHSG di awal pekan ini mampu ditutup di atas resistance 4.857, maka diperkirakan tren penguatan akan berlanjut. namun jika tidak, IHSG masih berpeluang untuk lanjutkan pelemahan hingga munculnya sentiment positif yang mampu menimbulkan optimisme pelaku pasar.

Data-data ekonomi global penting yang kiranya perlu diperhatikan sepanjang pekan ini di antaranya publikasi data Core CPI Amerika pada 15 April, Pidato Yellen pada 15 April, data klaim pengangguran Amerika pada 10 April, pengumuman CPI China pada 11 April, dan pengumuman data GDP China pada 16 April. 

Dan untuk saham yang kiranya menarik untuk diperhatikan pada perdagangan pekan ini antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). 

 

Adam Nugroho/Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*