Hadapi MEA 2015 Pemda Diminta Siapkan Informasi Pasar Kerja


shadow

Financeroll – Pemerintah Daerah didorong untuk menyiapkan informasi pasar kerja kepada masyarakat agar daya serap pekerja di daerah dapat terbuka besar terutama menghadapi pasar global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Reyna Usmar mengatakan perlu didorong pemberian fasilitas kepada calon-calon pencari kerja sehingga daya serap pekerja di daerah terbuka.

Pemerintah daerah atau pimpinan daerah harus mengkampanyekan penyiapakan dan penerimaan lowongan kerja dan pemberian fasilitas kepada calon-calon pencari kerja sehingga daya serap pekerja di daerah terbuka lebar dan membatasi masuknya tenaga kerja asing.

Berbagai persoalan akan dihadapi menjelang pasar global dan masyarakat ekonomi ASEAN, di antaranya masih tingginya angka pengangguran, berdasarkan data Satkernas BPS, Agustus 2014, terdapat 7,24 juta jiwa atau 5,9 persen pengangguran.

Tingginya angka pengangguran tersebut merupakan dampak dari tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri.

Oleh karena itu, akan disiapkan dinas-dinas tenaga kerja dan badan di daerah menjadi yang terdepan, karena generasi muda kebingungan mencari informasi ke mana-mana ini juga menjadi tugas pokok pemerintah daerah sehingga pemimpin dapat mengkampanyekannya.

Permasalahan lain, krisis keuangan global yang masih terjadi saat ini menyebabkan berkurangnya investasi baru. Kondisi ini mengakibatkan penyerapan tenaga kerja menjadi relatif terbatas, terlebih lagi pola investasi yang dikembangkan saat ini lebih berorientasi pada padat teknologi dari pada padat karya.

Berikutnya, permasalahan berkaitan dengan kesiapan menghadapi perdagangan bebas MEA, saat pasar tunggal ASEAN diberlakukan pada lima elemen yakni aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas modal yang lebih besar dan aliran bebas tenaga kerja terampil.

Kementerian Tenaga Kerja akan meningkatkan standar bagi orang asing yang akan bekerja di Indonesia, sesuai keinginan dari Menteri Tenaga Kerja, memberikan kesempatan pekerja atau lowongan kerja bagi tenaga kerja lokal. Tetapi ini juga tidak hanya menjadi tugas kementerian tetapi pemerintah daerah.

Pasar global dan masyarakat ekonomi ASEAN merupakan tantangan kedepan. Dengan hadirnya bonus demografi yang diperkiran akan terjadi 2020, Indonesia memiliki penduduk usia produktif (15-16 tahun) yang jumlahnya lebih banyak dibanding usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas).

Potensi ini harus mampu dimanfaatkan guna meningkatkan produktif dan pertumbuhan ekonomi, namun apabila gagal memanfaatkan peluang tersebut, bukan mustahi bonus demografi justru menjadi bencana baru.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*