Hadapi Lesunya Ekonomi, Presiden Jokowi Minta Para Menteri Tak Pesimistis

shadow

FINANCEROLL.CO.ID – Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas membahas soal penyerapan anggaran tahun 2015 di Kantor Presiden, Kamis (2/7/2015) sore. Presiden meminta agar para menteri tak pesimistis dalam menghadapi ekonomi yang kini sedang melemah.

“Kita tahu bahwa kondisi ekonomi sekarang ini memang pada kondisi yang lesu. Tetapi kita tidak perlu pesimis,” ungkap Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna.

Rapat Terbatas dihadiri, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil; Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno; Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo; serta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Selain itu, ada pula Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Presiden Jokowi sempat mengeluhkan soal penyerapan anggaran yang masih minim pada bulan lalu. Saat itu, penyerapan anggaran kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 367,06 triliun atau 18,5 persen dari APBN-P 2015, meski masih lebih baik dari periode yang sama tahun lalu.

Presiden Jokowi menginstrusikan semua menteri mempercepat penyerapan anggaran kementerian pada kuartal-kuartal berikitnya agar target pertumbuhan 5,7 persen tahun ini tercapai.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan dari sisi nilai, penyerapan anggaran belanja tertinggi terjadi di Kementerian Sosial.

Hal ini wajar mengingat jatah anggarannya tergolong cukup besar.  “Yang terendah kementerian yang baru berubah nomenkelaturnya. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Tapi bukan salah mereka karena mereka baru berubah nomenklatur,” tuturnya.

Menurut Bambang, beberapa kementerian yang kualitas belanjanya rendah adalah Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan.

“Presiden minta dipercepat karena sudah masuk bulan Juli, sudah masuk semester II. Sehingga kalau tidak diserap dengan benar, bisa berakibat negatif pada pertumbuhan,” tuturnya.

Hingga 25 Juni 2015, Bambang menuturkan realisasi penyerapan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) sekitar Rp 640 triliun atau 35 persen dari pagu. Dia optimistis di akhir tahun realisasinya meningkat hbingga 92 persen dari total alokasi di APBNP 2015.

“Masih perkiraan kita, penyerapan untuk K/L bisa 92 persen, 90-92 persen karena memang akan numpuk di triwulan IV,” tuturnya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*