Group Sinar Mas Kantongi Pinjaman Dari CBD dan ICBC Senilai US$1,5 Miliar


shadow

Financeroll – Perusahaan milik orang terkaya ke-4 di Indonesia Eka Tjipta Widjaja, Group Sinar Mas, mengantongi pinjaman dari China Development Bank (CBD) dan ICBC Financial Leasing Co. Ltd., senilai total US$1,5 miliar setara dengan Rp19,5 triliun.

Board Member of Sinar Mas dan Vice Chairman Sinar Mas Franky O. Widjaja mengatakan penandatangan kesepakatan pinjaman tersebut memungkinkan perusahaan di bawah naungan Sinar Mas untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik guna memasok kebutuhan energi, pengembangan pulp dan paper di Indonesia dan pengembangan industri telekomunikasi di bawah Sinar Mas.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menandatangani kesepakatan pinjaman senilai US$510 juta dari China Development Bank Corporation (CDB) untuk pengembangan pembangkit listrik di Sumatra Selatan dan Sulawesi Selatan.

“Pinjaman tersebut mencapai 75% dari keseluruhan pinjaman yang mencapai sebesar US$680 juta,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pembangkit listrik Mulut Tambang Sumsel-5 Musi Banyuasin berkapasitas 1×300 Megawatt senilai US$480 juta, dan pembangkit listrik Kendari-3, berkapasitas 2×50 MW sebesar US$200 juta.

Sebelumnya pada 4 Desember 2012 di Jakarta, PT DSSP Power Sumsel (DSSP) telah lebih dulu menandatangani kesepakatan pinjaman sebesar US$318 juta, juga dari CDB. Dana itu digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2×150 MW di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel.

Sementara itu, untuk pengembangan pulp paper bagi perusahaan di bawah Sinar Mas mendapatkan pinjaman senilai US$350 juta dan 2,1 miliar Reninmbi (RMB) setara dengan US$700 jut.

“Kesinambungan kemitraan kami dengan lembaga keuangan luar negeri juga menggambarkan kepercayaan mereka akan perkembangan serta reputasi industri nasional yang tetap terjaga,” kata Managing Director Sinar Mas G. Sulistiyanto.

Di bidang telekomunikasi, sejak 2006 Sinar Mas sudah bekerja sama dengan China Development Bank untuk pembangunan konstruksi, instalasi dan jaringan industri telekomunikasi LTE Sinar Mas melalui Smartfren.

Bantuan pinjaman yang ditandatangani di Bejing saat ini mencapai US$300 juta. Sebelumnya, Smartfren sudah menandatangani pinjaman US$700 juta.

Board Member of Sinar Mas dan Vice Chairman Sinar Mas, Franky O. Widjaja mengatakan kesepakatan tersebut semakin memperkuat hubungan yang telah berlangsung sebelumnya dengan mitra Group Sinar Mas, lembaga keuangan dari China, sekaligus memperluas cakupannya ke sektor lain yang berada di bawah pilar usaha Sinar Mas.

“Selain itu, kesepakatan juga bermakna dukungan penuh kami terhadap upaya pemerintah meningkatkan kapasitas listrik hingga 35.000 MW dalam lima tahun di seluruh wilayah Indonesia, khususnya guna memfasilitasi kebutuhan sektor industri,” paparnya.

Total investasi yang ditandatangani Sinar Mas kali ini mencapai lebih dari US$1,5 miliar. Tanda tangan investasi yang dilakukan di The Great Hall ini dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan PM China Li Keqiang.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*