Greenback tetap akan dominan hari ini


shadow

Financeroll-Mata uang dolar Amerika pada perdagangan di pasar Asia ini cenderung masih bergerak konsolidasi terhadap major currencies. Para investor masih menantikan serangkaian indikator data ekonomi dari Amerika sebagai salah satu acuan utama terhadap kebijakan Federal Reserve dimana rumor akan kenaikan suku bunga kembali merebak pasca solidnya data ketenagakerjaan AS pada akhir pekan lalu.

Recovery harga minyak dunia telah menahan kejatuhan commodity currency lebih dalam lagi seperti dolar Australia. Selain isu masalah keterpurukan harga minyak global, fokus pasar juga masih tertuju pada masalah utang Yunani yang sejauh ini belum menunjukan perkembangan positif. Meningkatnya eskalasi politik di Ukraina juga telah berperan menahan kebangkitan mata uang tunggal Eropa.

Mata uang euro masih sulit beranjak dari tekanan karena belum jelasnya masalah utang Yunani diyakini masih akan berperan membebani mata uang tunggal Eropa. Pemerintahan yang baru Yunani masih diragukan bisa menyelesaikan permasalah utangnya dalam waktu dekat ini, disamping masa depan keanggotaan Yunani sempat membuat kekhawatiran para investor akan kesolidan Uni Eropa ini.

Tekanan terhadap dolar Australia sedikit terbantu oleh kenaikan harga minyak dunia, namun pelambatan ekonomi Tiongkok masih turut berperan membebani aussy pada pergerakan dalam beberapa hari terakhir ini. Dampak dari pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Australia (RBA) juga turun memukul dolar Australia hingga menyentuh level terendahnya pada pekan ini.

Untuk perdagangan hari ini data ekonomi yang diperkirakan bisa mempengaruhi pergerakan pasar diantaranya  ada industry produksi Perancis yang diperkirakan akan sedikit membaik,  data inflasi Swiss dengan estimasi menurun, data manufaktur produksi Inggris diperkirakan menurun sedangkan dari Amerika ada pernyataan dari salah satu petinggi FOMC Lacker.

Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan dominasi dari dolar AS masih akan bertahan terhadap major currencies lainnya. Adapun terkoreksinya greenback disinyalir hanyalah profit taking sejenak dari para spekulan pasar. Isu dominan akan perkembangan positif perekonomian Paman Sam ini akan tetap memainkan peranan klunci munculnya spekulasi kenaikan suku bunga Fed dimana hal ini cukup sensitif terhadap pergerakan mata uang dolar AS.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*