Greenback AS berpotensi berkibar lagi


shadow

Financeroll.com, Mata uang dolar Amerika pada perdagangan Asia ini cenderung masih bergerak konsolidasi terhadap major currencies lainnya, kecuali terhadap yen masih dalam posisi melemah.  Para investor masih menantikan serangkaian indikator ekonomi Amerika lainnya sebagai clue terhadap kebijakan moneter Fed AS yang selama ini sudah santer akan menaikan tingkat suku bunganya di tahun ini. Rumor yang tengah beredar bahwa Fed berpeluang akan menaikan suku bunga pada pertemuan Fed di bulan April mendatang.

Seperti yang sudah disinggung pada artikel sebelumnya bahwa tertahannya dominasi the greenback AS belumlah mencerminkan adanya perubahan tren secara keseluruhan, para spekulan pasar hanya memanfaatkan momentum hasil kurang memuasakan dari data AS di akhir pekan lalu dengan profit taking pasca rally panjang dolar AS dalam beberapa pekan terakhir ini. Tren secara keseluruhan masih dominan mendorong penguatan dolar AS lebih lanjut karena perbedaan proyeksi kebijakan bank sentral Amerika dibandingkan dengan bank sentral lainnya.

Mata uang yen masih mempertahankan penguatannya karena dorongan penuruan harga minyak dunia yang telah memicu munculnya sentimen safe heaven currency, namun rally dari mata uang  yen ini tetap masih dibayangi oleh kebijakan ekonomi Shinzo Abe yang populer dengan istilah Abenomics dimana kebijakan longgar bank sentral ini telah memukul yen hingga terdepresiasi cukup dalam. Para spekulan pasar nampaknya mulai memanfaatkan momentum penguatan yen ini dengan selling back yen.

Mata uang euro masih bergerak datar setelah pada perdagangan kemarin sempat tergelincir lagi, isu krusial akan rencana pembelian obligasi masih mewarnai perdagangan euro ini disamping masalah rendahnya angka inflasi Eropa yang telah memicu bank sentral kembali mendorong kelanjutan stimulus. Dalam beberapa kesempatan pimpinan ECB Mario Draghi menegaskan akan mengambil langkah yang dianggap perlu guna mendorong pertumbuhan ekonomi di benua biru saat ini yang masih rapuh.

Data ekonomi yang diperkirakan bisa mendorong pergerakan ada data neraca perdagangan Tiongkok yang diprediksi akan mengalami penurunan, data inflasi U.K diperkirakan akan menurun juga. Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan dolar AS  masih berpeluang bisa menguat kembali terhadap major currencies lainnya. Keraguan kalangan investor terhadap wacana kenaikan suku bunga Fed AS disinyalir hanyalah isu sesaat saja.  Serangkaian data ekonomi AS selanjutnya diyakini akan mencuatkan kembali spekulasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*