Goldman: Bunga Fed naik di Desember, emas terpukul

LONDON. Goldman Sachs Group Inc masih yakin, The Federal Reserve berpeluang besar untuk mengerek suku bunga acuannya pada Desember. Bahkan di 2016, suku bunga the Fed akan bertambah lagi hingga 100 basis poin. 

Kebijakan tersebut, lanjut Goldman, akan serta merta memukul emas. 

“Keinginan rasional the Fed untuk memulai proses normalisasi masih terus berjalan. Dalam pandangan mereka, perlambatan di pasar tenaga kerja mulai berkurang sedikit demi sedikit, keterkaitan antara perlambatan dan inflasi lebih besar dari yang kita kira sebelumnya, sehingga mereka harus memulai dalam kondisi baik sebelum ekonomi kembali normal,” papar tim analis Goldman, termasuk Jeffrey Currie dalam laporannya. 

Berdasarkan riset Goldman, harga emas diramal akan turun ke level US$ 1.100 per troy ounce dalam tiga bulan, US$ 1.050 dalam enam bulan, dan US$ 1.000 dalam setahun. 

Outlook dari Goldman ini sama dengan prediksi Barnabas Gas dari Oversea Chinese Banking Corp yang berbasis di Singapura. Gan meramal, harga emas akan tergerus ke posisi US$ 1.050 jika the Fed melakukan pengetatan kebijakan pada tahun ini. 

Jika hal itu tidak terjadi, Gan menilai, harga emas akan naik. 

Harga emas mengalami fluktuasi pada tahun ini seiring adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed. Goldman meramal, ada 60% kemungkinan the Fed menaikkan suku bunganya pada Desember sebesar 25 basis poin.

Angka tersebut lebih tinggi dari prediksi investor yang memprediksi 32% kemungkinannya. Suku bunga yang tinggi akan memudarkan pesona emas. 

Catatan saja, pada pukul 11.57 waktu London, harga emas di pasar spot diperdagangkan di level US$ 1.168,52 per troy ounce, atau turun 1,5% di sepanjang 2015. 


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*