Gerakan Bursa Eropa Bervariasi di Awal Sesi

INILAHCOM, London – Investor memilih untuk melakukan konsolidasi terhadap bursa saham Eropa yang telah menguat sejak Donald Trump menjadi pemenang dalam pilpres AS.

Tindakan tersebut membuat bursa saham Eropa bergerak variatif pada awal perdagangan Kamis (17/11/2016). Indeks acuan Eropa Stoxx 600 lebih rendah 0,1 persen. Indeks FTSE turun 0,6 persen indeks DAX  indeks CAC dan indeks IBEX masih stagnan dari posisi penutupan kemarin, seperti mengutip cnbc.com.

Rencana kebijakan fiskal dari Donald Trump dinilai berpotensi memicu inflasi sehingga telah mengangkap dolar AS dan memicu kejatuhan harga obligasi pemerintah AS. Kondisi ini memberikan sinyal terhadap peluang Fed menaikkan suku bunga.

Namun Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker mengatakan terlalu dini untuk menilai dampak dari rencana kebijakan Trump. “Volatilitas yang ekstrim akan memaksa Trump untuk menimbang lagi rencana kebijakannya. Tetapi gerakan sehari-hari tidak mengganggu harga aset,” katanya kemarin waktu AS.

Dolar AS berada di 100,31 euro per dolar AS. Investor juga tetap memantau penutunan harga minyak yang mempengaruhi pergerakan bursa. Minhyak mentah jatuh di perdagangan AS setelah data persediaan minyak AS naik. Kenaikan tersebut melebihi perkiraan sebelumnya.

Persediaan minyak mentah AS (tidak termasuk Cadangan Bahan Bakar Minyak Strategis) naik 5,3 juta barel pekan lalu menjadi 490,3 juta barel, atau naik 7,7 persen secara tahun-ke-tahun, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*