Geopolitik Ukraina Batasi Penguatan Rupiah

INILAHCOM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (14/3/2014) diprediksi menguat terbatas seiring ketegangan geopolitik Ukraina.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi terbatasnya penguatan rupiah akhir pekan ini salah satunya dipicu oleh pasar yang akan mencermati perkembangan di Ukraina. Situasinya memanas menjelang referendum pada 16 Maret 2014.

Pihak internasional khususnya negara G7 sudah mengeluarkan pernyataan, referendum Crimea tidak akan diakui. “Karena itu, rupiah berpeluang menguat terbatas dalam kisaran 11.315 hingga 11.450 per dolar AS,” katanya kepada INILAHCOM.

Lalu, pasar juga mencermati pertemuan Perdana Menteri Ukraina Sementara dengan Presiden AS Barack Obama sehingga menimbulkan beberapa risiko geopolitik. “Semua itu berarti negatif bagi pasar,” ujarnya.

Sebab, kata dia, para investor selalu tidak menyukai eskalasi geopolitik khususnya jika terjadi perang Rusia-Ukraina sehingga memicu profit taking dan menjadi tekanan negatif bagi mata uang negara-negara emerging dan pasar aset.

“Jadi, ada potensi melanjutkan penguatan untuk rupiah Jumat ini. Hanya saja, berpeluang terbatas. Sebab, data ekonomi China juga menunjukkan pelambatan,” tandas dia.

Di sisi lain, menurut Christian, masih ada potensi rebound dolar AS khususnya setelah data retail sales AS semalam menunjukkan angka yang positif seperti data non-farm payrolls pekan lalu.

Retail sales AS sudah diprediksi positif 0,3% dibandingkan publikasi sebelumnya -0,4%. Kenaikan ini merupakan yang pertama kali dalam tiga bulan. “Ini menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai terlepas dari efek cuaca ekstrem yang menghambat pengeluaran konsumen,” papar dia.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (13/3/2014) ditutup menguat 45 poin (0,39%) ke posisi 11.375/11.380. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*