Gejolak Komoditas dan Minyak Sandera MEDC

INILAHCOM, Jakarta – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) masih berjuang menghadapi deraan harga komoditas dan minyak dunia yang belum stabil. Ujian inilah yang menyebabkan outlook MEDC menjadi negatif.

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriarsih mengatakan, negatifnya outlook tersebut untuk mengantisipasi semakin agresifnya struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan jika harga komoditas tetap rendah, sementara utang meningkat.

“Peringkat Obligasi periode 7 September 2016 sampai 1 April 2017 dengan peringkat idA+ untuk peringkat perusahaan dan obligasi berkelanjutan II-2016, obligasi berkelanjutan I-2012-2013, obligasi III-2012 dan obligasi berkelanjutan tetap rendah US$ I-2011-2012,” ujar dia di Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Ia bilang MEDC menghadapi harga minyak yang masih belum stabil pada kisaran US$40 per barrel. Meskipun negara yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) sepakat untuk membatasi produksi minyak mentah akhir tahun ini. Namun negara negara Teluk masih tetap memproduksi minyak.

“Medco tahun lalu turun karena komoditas turun. Memang cermati lakukan corporate action newmont dan blok natuna, itu subjek to RUPS,” jelas dia.

Ia bilang peringkat emiten dengan kode saham MEDC ini dapat turun lagi jika utang MEDC lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi dengan profil bisnis yang kuat. Utang juga dapat melemahkan struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan dan jika harga komoditas terus menurun.

Oleh karena itu, rasio utang terhadap EBITDA lebih dari 5x secara berkelanjutan. “Namun bisa direvisi dari negatif menjadi stabil jika MEDC mampu memperbaiki secara signifikan struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan. Kita lihat lagi, kita beri peringkat negatif, lihat arus kas lagi. Lihat utang, kita tentukan dalam setahun kedepan,” katanya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*