Gejolak ekonomi penyelamat harga emas

JAKARTA. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang kembali dipangkas jadi amunisi pendongkrak pamor si kuning emas bagi pelaku pasar. Harga emas pun melanjutkan rebound setelah sempat libur di awal pekan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/1) pukul 15.30 WIB harga emas kontrak pengiriman Februari 2016 di Commodity Exchange terhitung melesat 0,45% ke level US$ 1.094 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini sudah terangkat 0,64% dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan pemaparan Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures penguatan datang setelah International Monetary Fund memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebanyak 20 bps menjadi 3,4% di tahun 2016.

Tingkat ketidakpastian di pasar pun meningkat, tidak heran emas berpendar karena perannya sebagai safe haven. Sebabnya pasca pemangkasan proyeksi ini pamor mata uang dan komoditas lainnya ikut terkikis.

“Apalagi saat ini minyak sedang terpuruk,” kata Christian. Portofolio aset pelaku pasar pun tertuang pada emas.

Keadaan semakin menguntungkan bagi harga emas setelah pertumbuhan ekonomi China 2015 yang berada di level 6,8% atau melemah seperti dugaan People’s Bank of China. “Timbul dugaan di pasar China akan kembali menggelontorkan stimulus. Itu juga positif bagi harga emas,” tutur Christian.

Buruknya fundamental ekonomi global ini disinyalir bisa menekan tingkat permintaan akan emas. “Untuk jangka pendek harga emas akan bertahan menguat selama harga di atas US$ 1.075 per ons troi,” duga Christian.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*