Financeroll – Pergerakan pasar mata uang di hari Selasa(16/6), poundsterling terpantau melemah terhadap dollar AS setelah dirilisnya laporan ekonomi Inggris sore ini.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, GBPUSD terpantau melemah 0.14% dengan diperdagangkan pada level 1.5579. Pasangan ini telah terpantau bergerak menyentuh level 1.5568 untuk sesi terendah harian dan level 1.5632 untuk sesi tertinggi harian.
Poundsterling terlihat mendapat tekanan kembali untuk alami pelemahan terhadap dollar AS setelah dirilisnya laporan inflasi Inggris. Laporan tersebut telah diawali dengan sebuah data dari Kantor Statistik Nasional Inggris yang menyatakan bahwa inflasi harga konsumen dalam basis tahunan alami kenaikan sebesar 0.1% di bulan Mei setelah alami penurunan sebesar 0.1% di bulan April.
Di waktu yang bersamaan, Kantor Statistik Nasional Inggris menyatakan bahwa inflasi harga ritel dalam basis tahunan alami kenaikan sebesar 1.0% di bulan Mei, setelah alami kenaikan sebesar 0.9% di bulan April dan untuk basis bulanan, inflasi harga ritel setelah alami kenaikan sebesar 0.2% di bulan Mei setelah naik 0.4% di bulan April.
Laporan inflasi Inggris yang juga memberikan tekanan bagi poundsterling untuk melemah telah dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris yang menyatakan bahwa inflasi harga rumah dalam basis tahunan telah alami kenaikan sebesar 5.5% di bulan mei setelah mengalami kenaikan 9.6% di bulan April.
Sementara itu, pergerakan pasangan GBPUSD nantinya akan kembali diuji kembali ketika pasar akan dihadapkan dengan laporan pasar perumahan AS yang dijadwalkan akan dirilis pada pukul 19.30 waktu Jakarta.
Sejalan dengan dirilisnya laporan tersebut, apabila pasar perumahan Amerika mengalami pemulihan maka hal ini akan mengancam poundsterling lanjutkan pelemahan terhadap dollar AS. Namun sebaliknya, jika pertumbuhan pasar perumahan AS melambat maka poundsterling berpeluang menguat terhadap greenback. (Aditya Arief – FR)
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind