Poundsterling yang pekan lalu berhasil cetak penguatan mingguan dengan rally selama 3 hari berturut, tertekan kuat oleh profit taking pasar sejak perdagangan sesi Asia hingga sesi Eropa hari Senin (28/11). Posisi GBPUSD anjlok dari posisi tertinggi dalam sepekan laju pair tersebut awal pekan ini dipicu oleh anjloknya pound terhadap euro cukup kuat.
Anjloknya pound terhadap euro dalam pair EURGBP (+0,67%) cukup kuat oleh aksi beli pasar membeli euro terhadap pound khususnya oleh bank sentral Jerman yang menerima iuran Inggris di Uni Eropa. Sepanjang perdagangan hari ini sepi terhadap katalis penggerak kuat dari rilis data ekonomi ataupun faktor politik terkini sehingga bergerak mengikuti sentimen global ataupun teknikal terhadap rivalnya.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (11:10:35 GMT) melemahterhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2472 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun 67 pips dan pair ini masih di posisi 1.2405.
Analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD dapat terpangkas terus menuju kisaran 1.2385-1.2325. Namun jika tidak tembus kisaran tersebut dan terjadi koreksi naik dapat menuju kisaran 1.2542 – 1.2593.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind