GBPSUSD Tertekan di Sesi Eropa

shadow

Financeroll – Pergerakan pasar mata uang di hari Jumat(12/6), poundsterling terlihat alami pelemahan terhadap dollar AS ketika permintaan greenback meningkat yang dipengaruhi oleh membaiknya pemulihan ekonomi Amerika.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, GBPUSD melemah 0.11% dengan diperdagangkan pada level 1.5501. Pergerakan pasangan ini telah bergerak menyentuh level 1.5468 untuk sesi terendah harian dan level 1.5527 untuk sesi tertinggi harian.

Menguatnya pemulihan ekonomi AS telah memberi pengaruh pelemahan bagi pasangan poundsterling terhadap greenback. Tanda – tanda pulihnya ekonomi AS telah diperlihatkan oleh sebuah laporan resmi dari Biro Sensus yang  menyatakan bahwa penjualan ritel AS mengalami kenaikan sebesar 1.2% di bulan Mei, setelah tidak mengalami perubahan sebesar 0.0% di bulan April. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa penjualan ritel AS akan mengalami kenaikan sebesar 1.1% di bulan Mei.

Untuk basis tahunan, penjualan ritel AS telah alami kenaikan sebesar 2.7% di bulan Mei setelah alami kenaikan sebesar 0.9% di bulan April. Sementara itu, pada penjualan ritel inti di wilayah AS telah alami kenaikan sebesar 1.0% di bulan Mei setelah naik sebesar 0.1% di bulan April.

Laporan terpisah lainnya yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja menyebutkan bahwa klaim pengangguran AS telah alami kenaikan sebanyak 2.000, yang disesuaikan secara musiman menjadi 279.000 pada minggu yang berakhir 6 Juni. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa klaim pengangguran AS akan mengalami kenaikan menjadi 277.000.

Di waktu yang bersamaan sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja menyatakan bahwa harga barang impor AS telah alami kenaikan sebesar 1.3% di bulan Mei, setelah alami penurunan sebesar 0.3% di bulan April. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa harga impor AS akan alami kenaikan sebesar 0.9%.

Sedangkan tekanan lain yang juga menekan poundsterling alami pelemahan pada sore ini telah diakibatkan sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional yang menyatakan bahwa hasil konstruksi Inggris dalam basis tahunan telah alami penurunan sebesar 0.8% pada bulan April, setelah naik sebesar 3.9% di bulan Maret.

Sementara itu, pergerakan poundsterling nantinya akan kembali di uji ketika dirilisnya laporan inflasi produsen dan sentimen konsumen Amerika. Sejalan dengan laporan tersebut, apabila ekonomi AS memperlihatkan pemulihan maka poundsterling berpotensi melanjutkan pelemahan terhadap greenback. Namun sebaliknya, jika pemulihan ekonomi AS terhambat, maka poundsterling berpeluang memangkas pelemahannya saat ini. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*