Gara-gara yuan, valas emerging keok berbarengan

SINGAPURA. Mata uang emerging market ramai-ramai melemah versus dollar AS, Selasa (15/3).

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.55 WIB, ringgit melemah 0,3% menjadi 4,1180. Pelemahan juga terjadi pada peso Filipina sebesar 0,09%, dollar Taiwan sebesar 0,09%, dan won Korea Selatan sebesar 0,2%.

Pelemahan terjadi setelah People’s Bank of China memangkas nilai tukar harian yuan sebesar 0,26% pada hari ini. Pemangkasan tersebut merupakan yang terbesar sejak Januari lalu.

Pada pukul 09.25 waktu Hong Kong, posisi yuan di Hong Kong semakin melemah sebesar 0,14% menjadi 6,5033. Di sisi lain, dollar AS juga menguat. Kemarin, dollar perkasa 0,4%. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 26 Februari lalu.

Sentimen lainnya, investor berspekulasi The Federal Reserve akan memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini.

“Meski kita tidak berharap The Fed akan menaikkan suku bunga pada tahun ini, mereka sepertinya masih tetap pada rencana semula yakni melakukan pengetatan kebijakan secara bertahap,” jelas Irene Cheung, foreign-exchange strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.

Dia memprediksi, ada kemungkinan kenaikan suku bunga AS dilakukan pada Juni mendatang.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*