Fundamental Ekonomi Mendukung, Pasar Domestik Bergerak Positif

Fundamental Ekonomi Mendukung, Pasar Domestik Bergerak Positif

Fundamental Ekonomi Mendukung, Pasar Domestik Bergerak PositifFinanceroll – Pada perdagangan Kamis (6/3)   nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta   bergerak menguat sebesar  109 poin menjadi Rp 11.472 dibanding sebelumnya Rp 11.581 per dolar AS.  Ekonomi Indonesia dinilai memiliki fundamental yang positif ke depannya sehingga mata uang rupiah kembali diapresiasi oleh pasar dan berada di level Rp 11.400-an per dolar AS. Sementara laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 28 poin setelah investor asing aktif menempatkan dananya di bursa-bursa Asia. Para pemimpin negara Barat melakukan pertemuan dengan Rusia untuk membahas konflik Ukraina.

Selain itu, cadangan devisa Indonesia yang berada di atas level USD 100 miliar, serta Bank Indonesia (BI) yang masih konsisten menjaga stabilitas moneter merupakan faktor penting bagi investor.  Kondisi yang baik itu membuat pelaku pasar yakin imbal hasil di pasar uang rupiah akan tinggi.

Dari eksternal,   sentimen di pasar keuangan negara-negara berkembang kembali positif menyusul meredanya konflik geopolitik di Ukraina yang sempat membuat khawatir investor untuk masuk ke aset berisiko.  Seiring penguatan di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia mata uang lokal ini juga menguat menjadi Rp 11.554 dibanding sebelumnya (5/2) di posisi Rp 11.580 per dolar AS.

Dari bursa saham, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 9,957 poin (0,21%) ke level 4.669,129. Indeks sempat jatuh ke zona merah tapi kembali positif atas adanya aksi beli.   Investor lakukan aksi tunggu terkait situasi ekonomi dan politik global yang belum kondusif. Adanya aksi jual membuat saham-saham di sektor tambang, aneka industri, konsumer, dan manufaktur melemah.

Pada akhir perdagangan Kamis (5/3), IHSG naik 28,685 poin (0,62%) ke level 4.687,857. Sementara Indeks unggulan LQ45 menguat 5,455 poin (0,70%) ke level 788,542.  Investor asing sempat hengkang gara-gara hubungan Ukraina-Rusia yang memanas. Namun dengan adanya pertemuan guna membahas konflik tersebut, pelaku pasar optimistis gejolak tersebut bisa ditahan.

Tercatat aksi beli pun ramai terjadi di bursa-bursa regional, termasuk Indonesia. Sembilan sektor bisa menguat, dipimpin sektor konstruksi. Hanya sektor infrastruktur yang masih terjebak di zona merah.  Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 226.633 kali pada volume 5,885 miliar lembar saham senilai Rp 7,098 triliun. Sebanyak 168 saham naik, 124 saham turun, dan 93 saham stagnan.  Bursa-bursa di Asia akhirnya kompak menguat setelah pagi tadi� mixed. Investor asing mulai berani tanam modal lagi di regional. [geng]


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*