Fundamental Ekonomi Melambat, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Rabu (6/11) laju Rupiah bergerak anomali. Di saat rilis pelemahan GDP Indonesia direspons negatif yang dibarengi dengan kembali terapresiasinya dolar AS karena terimbas melemahnya Yen pasca merespon pernyataan Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda, bahwa tidak adanya batasan terhadap langkah mengatasi deflasi, laju Rupiah mampu menguat.  Kurs  Rupiah di atas level resisten 12.120.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 4 poin terkena aksi jual yang mulai muncul di perdagangan sesi sore. Lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi sentimen negatif.  Menutup perdagangan Sesi I, IHSG naik tipis 4,858 poin (0,10%) ke level 5.075,798 merespons lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tampaknya pelaku pasar menilai bahwa perlambatan ekonomi Indonesia akan memberikan banyak peluang bagi pemerintah untuk dapat memacu pertumbuhan. Artinya BoJ memiliki banyak pilihan cara dan kebijakan untuk menghadapi dan mengatasi permasalahan deflasi.

Belum lagi masih melemahnya laju harga minyak mentah dunia yang berakibat pada penurunan saham-saham berbasiskan komoditas. Namun sebaliknya, laju Nikkei bergerak positif seiring dengan melemahnya laju Yen.  Pascapelemahan merespons pemangkasan ekonomi Zona Euro, laju bursa saham Eropa kembali rebound. Kenaikan ini ditopang rilis peningkatan kinerja dari Marks & Spencer Group Plc., Meggitt Plc. dan beberapa lainnya. Meningkatnya indeks markit services PMI Spanyol turut direspons positif meskipun rilis data yang sama di beberapa wilayah Zona Euro lainnya cenderung melemah tipis.

Dari bursa saham, aksi beli asing yang pagi tadi cukup ramai kini mulai seret. Akhirnya indeks sempat jatuh ke titik terendahnya hari ini di 5.052 sebelum penutupan perdagangan.  Pada akhir perdagangan, Rabu (4/11), IHSG menipis 4,108 poin (0,08%) ke level 5.066,832. Sementara Indeks LQ45 turun tipis 0,231 poin (0,03%) ke level 864,058.

Sementara itu, investor asing pun memilih keluar sejenak dari lantai bursa. Transaksi pemodal asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 377,127 miliar di seluruh pasar, sedangkan di pasar reguler hanya Rp 189,252 miliar.  Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 188.441 kali dengan volume 5,686 miliar lembar saham senilai Rp 4,549 triliun. Sebanyak 124 saham naik, 170 turun, dan 88 saham stagnan.

Sejumlah bursa di Asia berakhir mixed hingga sore hari ini. Belum ada sentimen positif yang bisa menjadi katalis penggerak pasar regional.  Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 naik 74,85 poin (0,44%) ke level 16.937,32, Indeks Hang Seng melemah 150,04 poin (0,63%) ke level 23.695,62,  Indeks Komposit Shanghai turun 11,42 poin (0,47%) ke level 2.419,25, dan  Indeks Straits Times menguat 6,04 poin (0,18%) ke level 3.287,61. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*