Forex Bukan Investasi, Tapi Dagang Valas

Jakarta -Sudah banyak masyarakat Indonesia yang terjebak dan merugi gara-gara investasi foreign exchange (forex). Selama ini masyarakat salah kaprah, forex itu bukan sarana investasi tapi trading alias dagang.

“Ini bukan investasi, tapi trading. Jual-beli,” kata Perencana Keuangan Aidil Akbar ketika dihubungi detikFinance, Selasa (17/2/2015).

Jika berinvestasi, kata Aidil, berarti menempatkan uang dalam waktu cukup lama dengan harapan ada imbal hasil alias return. Tentunya investasi ini harus diimbangi dengan perhitungan yang matang.

Sementara di forex keutungan yang didapat itu dalam waktu singkat dan tidak bisa diprediksi. Pergerakannya sangat cepat dengan risiko yang tinggi.

“Kalau trading forex risiko besar karena bisa leverage sampai 10 kali lipat dari modal. Contoh punya Rp 100 juta berarti saya bisa kontrak sampai Rp 1 miliar. Jadi kalau untung bisa besar, kalau rugi ya langsung habis,” jelasnya.

Apalagi, trading forex ini bergerak bersama pemain lain di seluruh dunia yang perputaran uangnya mencapai hingga ratusan triliun rupiah per hari.

“Jadi kalau hanya modal Rp 100 juta itu tidak akan terasa, duit berputarnya kan ratusan triliun rupiah. Jadi tidak ada rumusnya,” ungkapnya.Next

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*