Fokus Pada Lini Bisnis Kabel Telepon, Saham Jembo Cable Masih Belum Bergerak

Tak sekadar catatan keuangan perdana tahunan, laporan keuangan kuartal I tahun ini juga menjadi tolok ukur perusahaan dalam menetapkan strategi hingga pungkasan tahun nanti. Demikian pula yang diterapkan PT Jembo Cable Company Tbk (JECC). Produsen kabel ini sedang menyiapkan untuk menggenjot lini bisnis kabel telepon untuk mengejar target pendapatan Rp 1,8 triliun tahun ini.

Strategi Jembo Cable ini boleh jadi pilihan yang pas. Sebab, berdasarkan catatan keuangan perusahaan ini, pada tiga bulan pertama tahun 2014, Jembo Cable berhasil meraih penjualan kabel telepon Rp 116,83 miliar, atau naik 461,95% ketimbang kuartal I-2013. Sementara penjualan kabel listrik tegangan rendah berupa tembaga sebesar Rp 217,82 miliar, hanya dapat tumbuh 29,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan rapor penjualan kabel tegangan rendah aluminium justru mengalami penurunan sebesar 49,27% menjadi Rp 27,49 miliar. Sementara penjualan kabel listrik tegangan menengah juga turun 64,87% menjadi Rp 13,94 miliar. Saat ini, Jembo Cable mengategorikan tiga produk kabel terakhir, yakni kabel listrik tegangan rendah berupa tembaga, kabel listrik tegangan rendah berupa aluminium dan kabel listrik tegangan dalam power cable.

Saat ini Jembo Cable tengah mendapatkan banyak pesanan dari PT Telkom Indonesia Tbk yang sedang giat mengembangkan proyek proyek fiber to the home (FTTH). Seperti Anda ketahui, akhir tahun lalu Jembo Cable berhasil memenangkan tender pengadaan kabel serat optik dari Telkom senilai Rp 1,9 triliun.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting berpendapat bahwa kinerja keuangan perseroan saat ini cukup memuaskan. Pasalnya, jika kita kembali menilik catatan laporan keuangan perusahaan di kuartal I-2014, tercatat bahwa PT Telkom Akses adalah satu dari empat pembeli besar Jembo Cable dimana nominal belanja Telkom Akses tercatat sebesar Rp 78,37 miliar sekaligus menjadi yang terbesar.

Selain itu jika dibandingkan dengan pencapaian kontribusi tahun 2013, target ini melejit. Pada tahun lalu penjualan kabel telepon senilai Rp 280,91 miliar atau cuma setara 18,85% terhadap total pendapatan Rp 1,49 triliun.

Secara teknikal, terlihat indikator MA 5 berada di atas BB tengah. Indikator ADX menunjukkan garis -DI dan+DI konsolidasi. RSI masih berada pada level 95%. Level support berada pada 2.733 dan level resistence pada 3.068 poin. Pada perdagangan saham hari ini (28/5), pergerakan saham diperkirakan masih akan flat.

Stephanie Rebecca / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

pic: antara


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*