First Asia Capital: Penurunan Harga Minyak Jadi Sentimen Negatif

Jakarta -IHSG kemarin berhasil menguat terbatas setelah tiga sesi perdagangan sebelumnya mengalami koreksi. IHSG setelah sempat menguat 38 poin di sesi pertama akhirnya tutup hanya menguat 12,940 poin (0,3%) di 4521,392. Pergerakan IHSG dalam tren konsolidasi dengan volume dan nilai transaksi yang tipis. Volume transaksi saham di Pasar Reguler kemarin hanya mencapai 2,21 miliar lembar saham turun dibandingkan volume transaksi rata-rata harian pekan kemarin yang mencapai 2,78 miliar saham.

Harga minyak mentah yang drop menekan saham sektor energy seperti batubara. Pelaku pasar cenderung wait and see menjelang pertemuan The Fed pekan depan. Sementara Wall Street tadi malam terkoreksi rata-rata 0,7%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,7% di 17730,51 dan 2077,07. Koreksi terutama dipicu saham-saham energy menyusul anjloknya harga minyak tadi malam hingga 6% di USD37,66/barel. Ini merupakan harga terendah sejak 2009 sebagai reaksi atas putusan OPEC akhir pekan lalu yang tidak memotong produksi. Harga emas turut melemah 1,6% di USD1067,20/t.oz seiring rencana kenaikan tingkat bunga dan penguatan dolar AS.

Pasar global yang kembali berfluktuasi akan berimbas pada perdagangan hari ini. Penurunan tajam harga minyak mentah akan menekan kembali saham sektoral yang berbasiskan komoditas. Namun sebaliknya akan menguntungkan saham sektor transportasi dan distribusi, sektor konsumsi dan yang sensitif interest-rate. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4490 hingga 4540 cenderung melemah di tengah volume perdagangan yang menipis.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*