First Asia Capital: IHSG Masih Fluktuatif

Jakarta -Tekanan jual kembali mendominasi perdagangan saham kemarin. IHSG koreksi tajam hingga 113,978 poin (2,58%) di 4301,365. Minimnya insentif positif dan depresiasi rupiah atas dolar AS yang mendekati level Rp14300 menyusul meningkatnya kekhawatiran kenaikan tingkat bunga The Fed pada pertemuan The Fed bulan ini telah memaksa pasar melepas aset beresiko. Pada perdagangan kemarin penjualan bersih asing mencapai Rp488,93 miliar di tengah nilai transaksi di Pasar Reguler yang hanya Rp2,67 triliun. Dari domestik, selain pelemahan rupiah atas dolar AS, pasar juga dicemaskan dengan turunnya cadangan devisa Indonesia menjadi USD105,3 miliar, posisi terendah sejak April 2014 lalu.

 Tekanan atas IHSG kemarin kembali menegaskan tren bearish pasar saham. Hampir seluruh saham sektoral terkoreksi. Anjloknya IHSG, depresiasi rupiah atas dolar AS hingga mendekati Rp14300, turunnya cadangan devisa, kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI), perlambatan pertumbuhan ekonomi mencerminkan rendahnya daya tahan perekonomian domestik terhadap gejolak perekonomian global. Sementara Wall Street tadi malam libur memperingati Labor Day. Sedangkan di zona Euro indeks utama Eurostoxx berhasil rebound. Indeks Eurostoxx tadi malam menguat 0,56% di 3197,97. Penguatan terutama dipicu saham sektor tambang ditopang kenaikan saham Glencore hingga 7%. Angka produksi industri Jerman Agustus lalu yang tumbuh 0,7% (MoM) turut menopang sentiment positif pasar.

Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dibayangi pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah. Kekhawatiran kenaikan tingkat bunga The Fed bulan ini menjadi sentimen pelemahan rupiah dan berdampak negatif bagi aset beresiko. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4270 dan resisten di 4370 cenderung melemah.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*