First Asia Capital: IHSG Masih Akan Tertekan

Jakarta -IHSG pada perdagangan awal pekan kemarin kembali dilanda tekanan jual, menyusul semakin meningkatnya kekhawatiran pemburukan ekonomi China yang berdampak terhadap pelemahan lanjutan nilai tukar rupiah atas dolar AS, yang sempat menyentuh Rp 14.700/US$ kemarin. IHSG tutup terkoreksi 2,11% di 4.120,503. Ini merupakan level terendah sebulan terakhir.

Koreksi terutama melanda saham perbankan, otomotif, manufaktur, dan pertambangan. Koreksi IHSG kemarin terutama terimbas faktor kawasan Asia, setelah data ekonomi China yang keluar kembali meningkatkan kekhawatiran pemodal.

Laba perusahaan industri China Agustus lalu turun 8,8% (yoy), merupakan penurunan terbesar sejak 2011 lalu. Penurunan laba perusahaan China mengindikasikan suramnya perkembangan perekonomian China. Ini berakibat negatif terhadap harga komoditas tambang. Data ekonomi China yang kurang kondusif tersebut, mendominasi sentimen perdagangan di pasar saham kemarin, mengabaikan berita positif terkait rencana pemerintah menurunkan pajak penghasilan badan dari 25% menjadi 18% mulai tahun depan.

Meningkatnya kekhawatiran akan perekonomian China juga turut menekan pergerakan pasar saham global tadi malam. Indeks Eurostoxx di zona Euro tertekan hingga 2,37% di 3.039,44. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing anjlok 1,92% dan 2,57% tutup di 16.001,89 dan 1.881,77. Indeks Nasdaq koreksi hingga 3,04% di 4.543,97.

Harga minyak mentah di AS tadi malam koreksi 2,69% di US$ 44,47/barel. Tekanan jual di Wall Street terutama dipicu saham berbasiskan komoditas dan bioteknologi. Saham sektor energi di Wall Street anjlok 3,6% menyusul turunnya harga minyak mentah. Turbulensi di pasar saham global tersebut akan berdampak pada perdagangan hari ini.

Meningkatnya risiko pasar terutama akibat kekhawatiran pemburukan perekonomian China, dan ekspektasi kenaikan tingkat bunga The Fed akhir tahun ini, akan kembali menekan perdagangan saham dan pergerakan rupiah atas dolar AS. IHSG diperkirakan bergerak dengan kisaran 4.070 hingga 4.165 cenderung tertekan.

(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*