First Asia: Akhir pekan, IHSG diprediksi menguat

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan akhir pekan ini. Kondusifnya pasar saham global tadi malam dan harga minyak mentah yang berhasil bertahan di atas US$ 30/barel akan memberikan ruang penguatan bagi pergerakan IHSG.

“IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.610 hingga 4.680, berpeluang menguat,” ujar David Sutianto, Analis First Asia Capital dalam Market Research, Jumat (26/2).        

Sebelumnya, perdagangan saham kemarin berlangsung kurang bergairah. IHSG hanya bergerak dalam rentang terbatas dan ditutup flat di 4.658,323. Penguatan IHSG kemarin tertahan menyusul minimnya insentif positif dan buruknya pergerakan pasar saham kawasan Asia.

Hal itu menyusul anjloknya indeks Shanghai Composite hingga 6,4% akibat kekhawatiran pengetatan likuiditas. Sentimen individual terkait rilis laba 2015 sejumlah emiten turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

Sementara itu, bursa global tadi malam behasil rebound setelah hari sebelumnya terkoreksi tajam. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 1,4% di 16140,34 setelah tekanan harga minyak rendah dan data inflasi kawasan Euro Januari 2016 yang hanya mencapai 0,3% (yoy) di bawah estimasi 0,4%.

Laporan laba korporasi turut mengangkat minat beli. Lemahnya angka inflasi di kawasan tersebut memicu spekulasi ECB akan mendorong stimulus lanjutan pada pertemuan Maret.

Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P berhasil menguat masing-masing 1,3% dan 1,1% tutup di 16.697,29 dan 1.951,70. Pasar tidak terpengaruh dengan gejolak di pasar saham China.

Harga minyak mentah yang menguat 2,7% di US$ 33,02/barel dan data pesanan barang modal di AS Januari lalu juga yang tumbuh 1,8% (mom) di atas perkiraan sebelumnya 0,2% (mom) memicu kembali aksi beli di aset beresiko.

Pasar saat ini tengah menanti hasil Pertemuan G20 di Tiongkok akhir pekan ini yang diharapkan bisa mengatasi problem perlambatan ekonomi global.         


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*